Aggapan itu telah aku temukan dalam diri sahabatku m.ostrovsky atomzeal. Kami bertemu dan menjalin persahabatan sejak bangku SMP. Dalam suka maupun duka kami selalu bersama. Aku masih ingat ketika saat itu kami berdua ikut OSIS di SMP kami. Okik panggilan sahabatku di bidang kehumasan sedangkan aku dibidang berbangsa danbernegara. Saat menjalani pelatihan kepemimpinan, pada sebuah sesi panitia agar membawakan lagu bebas ,”saya kak ,!!!.”ucap okik kepada kakak panitia.”nuh,kamu maukan menemaniku. Nanti kamu yang main gitar aku yang menyanyi, “ ajak okik kepadaku. “OK, beres bro, “ jawabku.
Senuah band kangen “doy”, kami pun bernyanyi diikuti peserta pelatihan yang lain. “coba kau pikirkan, coba kau rasakan ……bla……bla….bla..”setelah selesai seluruh dan panitia spontan memberikan tepukan pada kami. Mereka menilai penampilan baru saja kami sangat bagus dan hebat. Saat itu kami hanya tersenyum lebar.
Setelah masa pelatihan selesai sontak kami menjadi terkenal seantero SMP kami, terutama dimata siswi-siswi kelas satu. Yah, inilah kami ostrovsky atomzeal dan aku nuh yahya kebetulan kami berdua memang terkenal cukup ganteng dan tergolong siswa kelas satu yang smart. Oki adalah mendapat ranking I dikelasnya VIIIa, sedangkan aku sendiri adalah peringkat I dikelasku VIIIb. Namun, keaadan ini tidak membuat kami sombong tetapi malah semakin rendah hati.
Di SMP pun ada kisah
“kik, kayaknya aku juga suka deh sama pipit. Tapi aku bingung harus bagaimana ?” ungkapku.
“ya sudah, bilang saja kalau kamu suka
“Beres apanya, aku
“ah, payah kamu, masak pelajaran jago tapi untuk yang satu ini nggak ,” kedek okik.
Entah kenapa, aku tetap saja tidak bias mengungkapkan perasaanku pada pipit, panggilan akrab fitriah. Padahal untuk ukuran cewek pipit memang tergolong anak yang cantik dan pandai dikelasnya. Satu yang pasti kutahu adalah pipit itu suka kepadaku.
Selang beberapa bulan kemidian aku mendengar kabar bahwa okik telah sudah jadian dengan pipit. Saat itu juga aku merasa telah dkhianati oleh sahabatku sendiri padahal ia tahu bahwa sesungguhnya akupun juga suka kepada pipit. Siang itu sepulang sekolah aku langsung minta klarifikasi tentang kejelasan informasi tersebut.
“kik, kamu tega ya khianatin sahabatmu sendiri ?” tanyaku.
Okik terdiam terpaku dan tak sepatah katapun keluar dari mulutnya .
“benar kamu jadian sama pipit ???” tanyaku dengan nada tegas.
“yaaa!
Dengan sepatah katanya cukup untuk membuat aliran darahku serasa berhenti. Sesaat kemudian dadaku terasa berdegub kencan serasa sesak sekali,dengan perasaan kecewa aku meninggalkan okik dengan tanpa satu patah kata pun.
Keesokan harinya okik meminta maaf kepadaku. Sebenarnya aku masih kesal dan kecewa tapi ia masih sahabatku jadi aku terpaksa memaafkanya . toh, sahabat lebih penting daripada orang yang kita sayangi begitu pikirku dalam hati.
Selepas lulus dari SMP kami tidak pernah berkomunikasi lagi karena okik sekolah di luar
“hi apa kabar nih sobat???”
Belum sempat menjawab aku langsung bertanya lagi, aku memberondongnya dengan pertanyaan lain.
“sudah punya istri belum, sudah punya anak berapa???”
“aku baik, sekarang aku sudah berkeluarga dengan dua orang anak ,”jawabnya singkat.
“siapa istrimu?”
“Pipit”.jawabnya membawaku teringat akan seorang cewek,
Teman SMP-ku dulu yang direbut oleh okik,tapi lamunan itu segera aku tepis.
Kami berduapun sepakat untuk membangun bisnis ini bersama-sama, selang berapa lama bisnis kami sangat maju pesat bahkan omzet kami mencapai miliaran rupiah. Memang dari awallah aku yang mengelola keuanggan bisnis kami karena akulah pemegang saham yang paling besar. Sampai suatu ketika, terpikir dalam benakku untuk memberikan kepercayaan pada sahabatku okik, untuk mengelola keuangan bisnis kami karena aku harus pergi keluar negeri, tepatnya diperancisuntuk mengikuti pelatihan guna untuk menambah kemampuanku.
“aku harus meninggalkan
“Lho, memangnya ada agenda apa kok bias sampai sebulan”Tanya okik dengan nada keheranan dan penuh keingintahuan yang sangat besar.
0 komentar:
Posting Komentar